June dan Kopi, Visualisasi Kisah Nyata Persahabatan Anjing dan Manusia
Kevin Koopman/Feature Film Review
“Hai! Kamu bau. Kamu mau ini?” begitulah kalimat yang diucapkan saat Aya bertemu June untuk pertama kalinya.
June dan Kopi, kisah dua ekor anjing yang tinggal bersama sebuah keluarga kecil. Film ini dibintangi oleh Acha Septriasa sebagai Aya dan Ryan Delon sebagai Ale yang diceritakan sebagai sepasang suami-istri.
Bertemunya Aya dan June yang merupakan seekor anjing jalanan, berawal dari pengejaran June dari segerombolan anak-anak kecil yang sedang bermain bola. June pun terselamatkan oleh Aya yang merupakan seorang pecinta anjing. “Memang kenapa kalau anjing?” tanya Aya kepada anak-anak itu yang menganggap anjing adalah hewan yang menjijikan atau menyeramkan.
Aya pun membawa pulang June, dan kemudian membersihkanya. Ale, suami Aya, tidak setuju akan kehadiran anjing tersebut karena ia adalah anjing jalanan yang akan membuat gaduh di rumahnya. Keesokan hari, Aya pun membawanya ke toko hewan untuk diadopsi oleh orang lain. Namun, upaya ini sia-sia, June menolak semua pengadopsi sehingga ia dibawa kembali ke rumah oleh Aya. June pun berteman dengan Kopi, seekor anjing yang sudah ada lebih dulu di rumah tersebut. Akhirnya, Ale dan Aya memiliki dua ekor anjing, June dan Kopi.
Waktu berlalu, June mulai dilatih oleh Aya, sementara Ale masih saja tidak suka akan kehadiran anjing jalanan tersebut. Ale pilih kasih, lebih suka berkomunikasi dan bermain dengan Kopi, sedangkan June tidak diacuhkan olehnya.
Suatu ketika, Aya hamil untuk anak kedua yang sebelumnya pernah gagal. Di satu sisi, June yang tidak menyukai anak kecil karena pengalaman buruknya, membuat Ale semakin tidak suka dengan June karena takut kalau nantinya akan menyakiti atau mengganggu anaknya. Ternyata, setelah lahir, Karin (anak Ale dan Aya) dan June malah menjadi sepasang sahabat antara manusia dan anjing. June selalu berada di sisi Karin ke mana pun ia pergi dan dalam kondisi apapun.
Begitulah separuh dari jalan cerita film June dan Kopi produksi Aurora Films yang disutradarai oleh Noviandra Santosa. Kisah dua anjing ini diambil dari pengalaman sang sutradara dalam memelihara anjing adopsi. Bahkan, adegan interaksi antara keluarga Ale dan kedua anjing peliharaannya sebagian besar diangkat dari kedekatannya dengan anjingnya dulu.
“Itu aku ambil dari interkasi aku dan anjing aku yang udah meninggal pas aku kuliah, dan kita tuh punya tradisi kami sendiri yang diulang-ulang setiap hari, kayak kalau pas aku pulang, dia tuh selalu loncat ke dada aku to say like, ‘Welcome back!,’” ungkap Noviandra dikutip dari IDN Times.
Di Indonesia sendiri, sangat jarang mengangkat film yang memiliki cerita semacam ini. Film yang tayang di Netflix mulai tanggal 28 Januari 2021 ini, merupakan film Indonesia kedua yang bertema persahabatan manusia dan anjing setelah film Boni dan Nancy tahun 1974.
June dan Kopi memiliki alur cerita dan visualisasi yang menarik serta mudah dicerna oleh penonton. Film ini pun sangat cocok untuk ditonton bersama keluarga apalagi anak-anak. Kisah persabatan manusia dan anjing ini dibawakan dengan komedi dan drama yang menggemaskan oleh peran dan adegan yang dibawakan oleh anjing putih berjenis Mongrel (June) dan anjing hitam jenis Staffordshire Terrier (Kopi).
Selain dapat mengagumi kedekatan hubungan diantara keluarga dan anjing ini, penonton juga disentuh perasaan dan hatinya oleh beberapa peran dan cerita yang dibawakan oleh June, Kopi, Karin, Aya, dan juga Ale terutama pada saat memasuki akhir film. Melalui media sosial Instagram Acha Septriasa pun, terdapat komentar-komentar dari penontonnya yang terharu dan meneteskan air mata seusai menonton film berdurasi 90 menit tersebut.
Beberapa dialog adegan …
“Ngandangin anjing sama kaya bikin dia dipenjara, Le.”
“Kita nemuin mereka di bawah jembatan. Induknya gaada, yaudah kita ambil.”
Kesedihan, tawa, candaan, dan seluruh emosi yang ada dalam film ini juga mengandung makna, nilai, dan pesan yang selalu diucapkan pada dialog-dialog para pemainnya. Film ini mengajarkan kita untuk menjaga dan merawat hewan peliharaan seperti layaknya merawat dan menyayangi manusia.
“Semua hewan di film ini hasil rescue. Kami tidak mendukung pembelian dan penjualan anjing.” Inilah pesan singkat untuk penonton yang ada pada bagian akhir film June dan Kopi.
Referensi
https://www.idntimes.com/hype/entertainment/audrie-safira-maulana-2/fakta-film-june-dan-kopi